BERDO'A DENGAN RASA CINTA KEPADA ALLAH

ARTIKEL ISLAM - Cinta adalah kekuatan batiniah yang merupakan fitrah esensial yang dianugerahkan Ilahi. Cinta adalah tema sentral di mana segala sesuatu berangkat dan berlabuh pada muara cinta. Apabila seluruh kehidupan dinisbatkan kepada cinta, niscaya damailah dunia.
Cinta atau di dalam bahasa Arab disebut dengan hubb adalah inti ataunucleus dari hubungan antara Abid dengan Ma'budnya. Dalam getaran cinta itu ada isy yaitu suasana keterpikatan dan kerinduan yang teramat sangat. 


Asyik adalah kerinduan sang Perindu yang terus menerus mengharap Sang Ma'syuk (yang dirindukannya) dengan penuh keterpesonaan.

Ibarat kemegahan seorang Raja, mahkotanya adalah cinta yang berhiaskan mutiara keikhlasan, intan kesabaran, jamrud kerinduan. Raja yang tidak bermahkota, bagaikan penguasa tanpa wibawa. 

Itulah sebabnya, bila seseorang mencintai Allah, akan tampak dari prilakunya yang ikhlas mengikuti jejak akhlaq Rasulullah SAW, sebagaimana Allah berfirman, "Katakanlah, jika engkau mencintai Allah , ikutilah aku, maka Allah akan mencintaimu, mengampunkan dosa-dosamu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Penyayang."  (3 : 31).


Rasa cintanya, telah menepis segala jalan kecuali jalan yang ditetapkan Ilahi yang disebut sirathal mustaqim, jalan yang di penghujungnya ada gerbang ridha Ilahi. Pintu yang akan menghantarkan hamba-Nya memasuki taman–taman surga.



Dalam cintanya itu, ada kedamaian (muthmainah). Rasa rindunya melahirkan kekuatan (al quwwah) yang membakar gairah untuk selalu berjuang (mujahadah) sehinga terbukalah jalan menuju perjumpaan batin dengan Sang Ilahi.




Ini juga disebut mukasyafah tersingkapnya jalan menuju penyaksian (musyahadah) sehingga ia tenggelam dalam khlawatnya dengan Dia Yang dirindukannya. 




Karena ia yakin, ia akan kembali keharibaan-Nya dengan hati yang ridha dan diridhai-Nya, sebagaimana firman-Nya. "Wahai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan ridha dan diridhai. Maka masuklah kedalam golongan hamba-hamba-Ku. Dan masuklah ke dalam surga-Ku." ( 89 : 27- 30 ) .


Pada saat berdoa, pandangan batinnya begitu tajam sehingga merasakan kehadiran dirinya di hadapan Sang Ilahi. Ia merasakan, betapa Sang Kekasih menatap tajam pada lubuk hatinya. Inilah yang dimaksudkan dengan ihsan.

Rasulullah SAW bersabda, ”Beribadahlah seakan–akan engkau melihat Allah, dan bila tidak, rasakan bahwa Allah melihatmu." Karena Allah SWT senantiasa menatap kalbu, maka jadikanlah setiap desah nafas kita adalah doa!
BACA SELENGKAPNYA ...

KEMULIAAN MEMBACA BASMALAH

TENTANG ISLAM - Basmalah merupakan ayat pertama dari setiap awal surah dalam Alquran. Basmalah berjumlah 19 huruf. Setiap huruf mempunyai makna masing-masing. Dalam Alquran, setiap surat diawali dengan kata bismillahirrahamanirrahim.

Artinya, dengan menyebut nama (Allah) yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ayat tersebut memiliki berbagai macam manfaat dan tidak semua orang Muslim mengetahuinya. Allah SWT menganjurkan agar kita selalu membaca basmalah di setiap kegiatan.

Di antara manfaatnya adalah menghadirkan ketenangan hati manusia. Allah SWT selalu menganjurkan agar kita berzikir kepada-Nya. Dan, zikir paling mudah yang dapat dilakukan manusia adalah membaca basmalah.
Menyerukan basmalah juga merupakan wujud tawakal kita kepada Allah, mengharapkan kasih sayang-Nya, mengharapkan keridhaan dan keberkahan yang dimiliki-Nya pada setiap pekerjaan yang kita lakukan.

Dalam salah satu hadis dinyatakan, “Barang siapa yang melakukan suatu pekerjaan tanpa diiringi dengan basmalah maka keberkahan itu akan terputus”. Pada basmalah terdapat kata ar-Rahman dan ar-Rahim yang menjelaskan mengenai kasih sayang Allah yang begitu luas.

Siapa pun yang menginginkan ar-Rahman dan ar-Rahim dari Allah maka Allah selalu memberikannya. Ini tentu bagi siapa saja yang mau mendekati diri-Nya. Wujudnya adalah memberikan pertolongan kepada kita setiap dalam kesusahan.

Selain itu, Allah memberikan suatu keberkahan dalam setiap pekerjaan yang tak terduga dan memberikan perlindungan bagi umatnya yang sedang dalam musibah. Ar-Rahman dan ar-Rahim Allah juga mengajarkan kepada umat manusia untuk saling mengasihi.

Basmalah memiliki kekuatan yang sangat besar. Sayangnya, tak semua umat manusia mampu merasakan kekuatan kalimat tersebut. Allah mengajarkan agar umat Islam selalu mengucapkan basmalah ketika menjalankan setiap kegiatan.

Melalui basmalah, kita didorong untuk selalu mengingat Allah. Inilah kandungan dari basmalah yang mempunyai banyak makna dan tidak semua umat Islam mengetahui makna dari basmalah.

BACA SELENGKAPNYA ...

MENTERI (KONDOM), PENYAIR TAK BERKONDOM

ARTIKEL ISLAM - Sebagaimana tulisan yang termuat dalam media onlione (ROL), rasanya sangat menggelitik mata untuk harus melihat dan membacanya yang ternyata  isinya sangat mencengangkan. Apakah seperti ini moral bangsa ini ? untuk lebih jelasnya silahkan baca artikel berikut yang ditulis oleh : Nasihin Masha.
Dekonstruksi. Itulah awalnya. Hipokrit, itulah jalannya. Maka kita pun menyaksikan kerusakan, ironi, dan kontradiksi di ujungnya. Mendekonstruksi memang lebih mudah daripada mengkonstruksi. Orang-orang malas lebih suka menjejaki jalan lembek dekonstruksi dibandingkan jalan mendaki mengkonstruksi.
Akhir-akhir ini kita dikejutkan oleh fenomena puncak kegilaan. Ketika kaum dekonstruksionis dan hipokrisi terbuka selubungnya. Kecerdasan, ketokohan, dan jalan panjangnya hanyalah kepalsuan akrobat kata dan sulapan langkah. Ketika kekuatan jaringan dan perisai kelembagaannya tiba-tiba tak berdaya oleh tersingkapnya keaslian. Itulah yang kita saksikan pada pekan kondom nasional dan laku seks bebas seorang penyair. Dua kejadian dalam koinsiden waktu ini berakar pada lumpur yang sama.

Pertama, ada kampanye mencegah HIV dan AIDS dengan membagikan kondom ke pelajar dan mahasiswa. Juga ada bus bercat merah dan gambar artis bintang iklan kondom. Pembagian itu bahkan ada yang diimbangi kata-kata silakan dicoba dengan pacar. Kampanye ini berubah menjadi mempromosikan kondom dan menganjurkan seks bebas. Bukan lagi mencegah HIV dan AIDS. 

Apalagi warna dan bintang itu sama dengan brand image merek kondom tertentu. Selain itu, kondom yang dibagikan bukanlah kondom produk dalam negeri tapi produk impor. BUMN produsen kondom kalah saat tender proyek bernilai sekitar Rp 24 miliar tersebut. 

Pemerintah jelas-jelas telah dibajak swasta. Bukan saja menjadi salah arah kampanye tapi juga menjadi promosi merek kondom tertentu. Semua itu menjadi sangat mencurigakan. Tapi saya tak yakin hal ini akan berujung di pengadilan. Apalagi pemerintah sudah membantah bahwa mereka terlibat. Artinya tak ada tender, tak ada dana APBN.

Kedua, seorang penyair dituduh melakukan perkosaan terhadap mahasiswi Universitas Indonesia. Saat ini korban dalam kondisi hamil tujuh bulan dan menuntut pertanggungjawaban. Namun upaya itu gagal sehingga mengadukan sang penyair ke polisi. Tuduhan perkosaan dibantah. Katanya itu suka sama suka. Selain itu sedang dalam proses untuk 'bertanggung jawab'. Dalam sebuah pernyataannya, sebuah lembaga yang menaungi sang penyair menyebut kata patriarki sebagai faktor. 

Inti argumennya adalah kebebasan seks adalah urusan private dan ada kesiapan risiko serta kesetaraan gender dalam hal tanggung jawab. Ini diasumsikan jika tak ada unsur perkosaan dan pemaksaan. Jika patriarki yang disoal, maka kata tanggung jawab menjadi bermakna berbeda. Tanggung jawab tak mesti bermakna perkawinan.

Sejak dekade akhir 1990an, masyarakat kita diserbu oleh virus baru neoliberalisme. Sebuah paham yang menguat di akhir abad lalu. Individualisme dan liberalisme diutopikan dalam bentuknya yang sempurna. Tak boleh ada sekat yang menghambatnya. Peran negara dalam menjaga kebersamaan dan kohesi sosial harus dilucuti. Faktor-faktor lain di dataran masyarakat yang menghambat laju itu pun harus dihancurkan. 

Tentu saja nilai-nilai yang berlaku di masyarakat biasanya berujung di ajaran agama. Maka agama dijadikan musuh, tokoh agama dijadikan badut. Jalan yang ditempuh adalah mendekonstruksinya. Robohkan. Maka kita menemukan periode penghancuran sendi-sendi doktrin agama, terutama agama Islam yang menjadi agama mayoritas di Indonesia. 
Alquran digempur sebagai tak sakral lagi. Alquran bisa dikoreksi. Nabi pun digempur dengan beragam pelecehan dan penghinaan. Doktrin-doktrin dasar maupun ajaran-ajaran yang bisa diperolokkan dijadikan target, misalnya soal poligami, nikah beda agama, pornografi, dan seterusnya.

Para ulama yang berbeda dengan mereka menjadi sasaran. Dijadikan olok-olok, dan jika ada 'salah' maka akan dijadikan bulan-bulanan. Lalu kita mendapati diri kita tak lagi ada rasa hormat pada agama dan ulama. Apalagi para ulama kita masih terkena sindrom pasca-kolonialisme: kemiskinan dan keterbelakangan.
Politik bahasa pun dijalankan. Kontrol sosial diubah menjadi polisi moral. Padahal kontrol sosial merupakan mekanisme alami kehidupan sosial. Dengan cap polisi moral maka kita tak berhak lagi untuk melakukan kontrol. Masing-masing urus diri sendiri. 

Tetangga kita berzina silakan, tetangga kita kumpul kebo silakan, tetangga kita pesta miras silakan, tetangga kita porno silakan. Itulah utopi individualisme yang sempurna. Padahal, semua perjuangan kaum neoliberal itu sama sekali tak ada manfaatnya buat bangsa ini. Gerakan mereka sangat berbeda dengan pemikiran-pemikiran Tan Malaka, Bung Karno, Cak Nur, maupun Gus Dur.

Kampanye pekan kondom memiliki pemikiran yang searah dengan kaum neolib tersebut. Memang harus diakui kehidupan seks bebas sudah demikian mengkhawatirkan. Padahal ada bahaya mengintip di baliknya. Salah satunya adalah penyebaran HIV dan AIDS akibat berganti-ganti pasangan. Karena itu pakailah kondom. Namun niat baik itu tercemari oleh cara yang salah. 

Alih-alih mencegah HIV dan AIDS malah mengkampanyekan kondom dan seks bebas. Tentu saja hal itu dilatari oleh realitas seks bebas yang kian berbiak. Realitas itu kemudian diterima sebagai kenyataan dan biarlah itu urusan private. Jadi tak mengapa ada pekan kondom yang bodoh semacam itu.

Semua pemikiran itu pada akhirnya kembali ke paham liberalisme klasik. Thomas Hobbes sudah mengingatkan tentang Leviathan, sebuah monster. Atau seperti pepatah Latin homo homini lupus, manusia adalah serigala bagi yang lainnya. 

Dan akhirnya, survival of the fittest, hanya yang kuat yang akan menang. Sebuah teori sosial dengan mengadaptasi teori evolusi Darwin. Kita menyaksikan ada upaya memenangkan dengan beragam perangkat sosial yang dimiliki untuk memenangkan relasi laki-laki dan perempuan lewat wacana, kharisma, dan kuasa. Maka kita menyaksikan ironi. Ketika semua hal ditasbihkan sebagai urusan private, namun nyatanya muncul pembelaan dari keluarga dan kelompoknya.

Tentu kita tak ingin masyarakat kita saling memakan sesama. Di sinilah pentingnya tata nilai yang menjadi basis kontrol sosial. Kehidupan kita bukan untuk dipertaruhkan secara serampangan. Seperti kata Hobbes, kita perlu kontrak sosial karena kita bisa menjadi leviathan.
BACA SELENGKAPNYA ...