HARGA SHOLAT BERJAMAAH DAN FADHILAH SHOLAT BERJAMAAH

Ikhwan fillah rohimakumullah,

Baru tadi malam mendapatkan share dari seorang kawan tentang seorang berpangkat tinggi namun tetap lebih mendahulukan sholat berjamaah dalam kondisi apapun karena tahu fadhilahnya sholat berjamaah. 

Berikut  ulasan tentang apa yang saya dapatkan dari kawan tersebut, dan saya pun ingin berbagi dan semoga bermanfaat.

Tidak banyak orang yang bisa konsisten shalat berjamaah di masjid. Apalagi ketika dibenturkan dengan urusan pekerjaan. Namun, tidak demikian dengan Kapolda ini. Pekerjaan apapun ia hentikan ketika mendengar adzan. Rapat apapun ia tinggalkan. Bahkan jabatan dan pangkatnya ia pertaruhkan, demi shalat berjamaah di masjid di awal waktu.


Kebiasaannya adalah mengejar shaf pertama. Ia ingin selalu bisa shalat tepat di belakang imam di sebelah kanan.

Dialah Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB) Brigjen. Pol. Drs. Umar Septono, S.H., M.H. Semangat shalat jamaah itulah yang kemudian ia tularkan ke institusi dan stafnya. Dalam berbagai forum, Brigjen Umar mengingatkan pentingnya shalat jamaah karena panggilan pertama adalah panggilan adzan yang pada hakikatnya merupakan panggilan Allah.

“Lima waktu saya di awal waktu, berjamaah, di masjid, di saf depan sebelah kanan. Itu harga mati,” kata Brigjen Umar. 

“Kegiatan apapun sibuknya harus saya hentikan. Rapat siapapun yang mimpin saya tinggalkan. Dunia saya pertaruhkan, pangkat jabatan ini,” tegasnya. “Karena kembali tadi, tidak Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah. Itu kata kuncinya. Dipegang.”

“Di kesibukan dunia, yang kerja, yang shopping, yang apa itu, rapat kuliah, itu harus dihentikan karena panggilan paling tinggi hanya satu: Allahu akbar Allahu akbar!”

BACA SELENGKAPNYA ...

AGAMA BARU : AGAMA ANGKASA NAULI, SABAR NABABAN SELAKU TUHANNYA

Nama Sabar Nababan mencuat setelah mengunggah soal agama baru di Facebook-nya. Ia mengaku sebagai tuhan dan melahirkan Agama Angkasa Nauli (AAN).

Baru-baru ini diketahui bahwa Sabar diduga menderita skizofrenia. Salah satu mahasiswa Sabar, Edi Wiranata, mengatakan bahwa informasi tersebut diketahui dari teman anak Sabar.


Meski pemberitaan soal dirinya ramai di kampus, ia tampak tidak terganggu.


Pemberitaan soal skizofrenia yang dideritanya juga dinilai telah meredam banyak komentar kasar yang sebelumnya ramai. Dosen-dosen lain berterima kasih karena mahasiswa aktif mengklarifikasi.


Hingga saat ini tidak ada komentar resmi dari kampus Universitas Mataram soal Sabar. Mengingat statusnya sebagai dosen cukup membuat banyak orang lain penasaran. Edi mengatakan, Sabar adalah dosen yang baik. 

Hingga saat ini pun ia masih aktif mengajar. Sabar mengajar mata kuliah kalkulus 1 dan 2. Sabar juga mengajar Edi dan mahasiswa Elektro lain pada semester pendek untuk mata kuliah Rangkaian Listrik 2. 

"Dulu ia mengajar dengan baik, sering ada candaan di kelas, sering memberi bonus nilai sama mahasiswa," kata Edi yang mantan sekretaris BEM Fakultas Teknik Universitas Mataram ini. Namun, setelah mengaku jadi tuhan ia jadi agak pendiam di kelas.

Menurut dia, gelagat sakit memang sudah ada sejak dahulu. Sabar pernah menjalani pendidikan S3 ke Thailand. Namun, ia dipulangkan karena kurang sehat. "Sering kerasukan gitu, menurut cerita dari dosen," kata Edi.

Sabar diketahui pernah sekolah S3 dua kali namun tidak pernah selesai karena sering kambuh. Sabar juga pernah bercerita pada dosen lain kalau ia mendapat semacam bisikan gaib kalau ia ditunjuk menjadi tuhan. 

Namun, tidak ada yang menanggapi karena para dosen tahu ia sedikit sakit. Dokter yang pernah  mendiagnosisnya merekomendasikan agar ia dibebankan mengajar mata kuliah yang sesuai dengan bidang keahliannya saja.

Sumber : http://nasional.republika.co.id/



BACA SELENGKAPNYA ...

RAJA SALMAN TEKANKAN AGAR UMAT ISLAM RAPATKAN BARISAN

Tantangan yang dihadapi umat Islam memerlukan lebih banyak kerjasama dan solidaritas di antara masyarakat dan negara-negara Islam. Hal itu diungakapkan Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz di Malaysia, Selasa (28/2).

Dilansir dari Saudi Gazette, Rabu (1/3), permintaan itu diutarakan saat Raja Salman bertemu dengan Mufti dan sejumlah tokoh Islam Malaysia. Salman mengingatkan, umat Islam tengah melawan kampanye yang dilakukan demi melemahkan moderasi dan toleransi umat Islam.

Raja Salman menyerukan toleransi dan moderasi, serta berbagai upaya untuk memerangi ekstremisme dan terorisme dalam segala bentuk. Ia menekankan, Kerajaan Arab Saudi berkomitmen untuk senantiasa memberikan bantuan demi melayani Islam dan Muslim.

Sedangkan, Mufti Negara Federal Malaysia Zu Alkifil bin Mohammed Bakri, mengucapkan rasa terima kasihnya atas inisiatif Arab Saudi. Rasa terima kasih itu utamanya diberikan atas usaha Raja Salman melayani Islam, Muslim dan tentu Dua Masjid Suci.

sumber : http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/17/03/01/om3zfk330-raja-salman-desak-umat-islam-rapatkan-barisan 
BACA SELENGKAPNYA ...